TUGAS :
OLAHRAGA TINJU
O
L
E
H
NAMA : SOFYAN HAFID
NIM :
831411094
KELAS : PENJASKESREK
FAKULTAS PENJASKES
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
T.A 2013/2014(GANJIL)
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
sejarah olahraga tinju
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Goronntalo , 21 september 2013
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................
i
DAFTAR
ISI..................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN...........................................................................1
a.
Latar Belakang.....................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN
a. Olahraga
tinju................................................................................
2
b. Sejarah
olahraga tinju....................................................................
3
c. Teknik
dasar tinju....................................................,.....................11
d. Tipe-tipe
petinju............................................................................13
e. Aturan
dalamm olahraga tinju.......................................................15
BAB
III KESIMPULAN DAN
SARAN.....................................................21
BAB
IV PENUTUP......................................................................................22
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fenomena saat ini tinju merupakan
suatu pertandingan yang bergengsi di mata masyarakat Indonesia. Dari kontra
diksi tujuan tersebut maka Islam mengkaji tinju dari sela-sela atau sisi
kemashlahatan atau kemudhorotannya.
Islam menganjurkan kepada umatnya untuk
memiliki jasmani yang kuat,dan salah satu caranya adalah dengan berolahraga,
Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad dengan melatih otot,
menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Seperti
yang kita ketahui bermacam-macam olahraga yang kita kenal di Indonesia. Kita
mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju dan Gulat, Sedangkan tujuan
olahraga ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan
menghancurkan sebagian jasad lawan. Namun Apakah semua hal yang dinamai olah
raga di bolehkan dalam Islam.
Hampir semua
cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga yang
langsung kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran
untuk meraih kemenangan merupakan olah raga yang menyerempet pada cacat seumur
hidup
BAB
2
PEMBAHASAN
Olahraga
tinju adalah salah satu cabang olahraga kontak fisik paling tertua di dunia.
Olahraga ini dilakukan satu lawan satu dengan melakukan serangan dengan cara
memukul memakai tangan (meninju) yang diberi sarung tangan dan melindungi diri
dari pukulan yang diberikan lawan. Nilai diberikan dengan pukulan yang bersih
dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari lawan, dengan pukulan
ke kepala dan ke dada mendapatkan nilai lebih. Pemenang pertandingan ini
dinyatakan dengan jumlah pukulan sah pada lawan yang lebih tinggi. Kemenangan
juga dicapai jika lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit hingga hitungan
ke sepuluh dari wasit (Knockout, KO) atau jika lawan dinyatakan tidak dapat
melanjutkan Pertandingan
Selain dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari “boxing” (bahasa Inggris) atau “pugilism” (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.
Menurut beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para petinju yang mengikuti pertandingan ini tidak menggunakan sarung tinju, melainkan sarung besi sehingga banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena pukulan sarung tangan besi.
Petinju yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari Thasos, Yunani. Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada tahun 450 M. Ia telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.
Selama karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju belum menggunakan sarung tinju.
Banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena sarung tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua lawannya tewas sektika ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.
Barulah pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung tinju yang terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.
James Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang menggunakan sarung tinju yang juga seorang petinju juara dari daratan Britania.
James Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih aman pad tanggal 10 Agustus 1973.
Selain dari itu pengertian dari tinju adalah terjemahan dari “boxing” (bahasa Inggris) atau “pugilism” (bahasa Latin). Kata pugilism menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau box dalam bahasa Inggrisnya.
Menurut beberapa catatan sejarah olahraga ini pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi, Mesir, dan Yunani. Mulanya, para petinju yang mengikuti pertandingan ini tidak menggunakan sarung tinju, melainkan sarung besi sehingga banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena pukulan sarung tangan besi.
Petinju yang terkenal pada masa itu adalah Theagenes yang berasal dari Thasos, Yunani. Dia menjadi juara olimpiade tinju yang diadakan pada tahun 450 M. Ia telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali.
Selama karir tinjunya, Theagenes telah melakukan pertandingan tinju sebanyak 1.406 kali. Namun sayangnya karena pada saat itu para petinju belum menggunakan sarung tinju.
Banyak petinju yang meninggal di area tinju karena terkena sarung tangan yang terbuat dari besi. Bahkan hampir semua lawannya tewas sektika ketika terkena pukulan Theagenes yang cukup tajam.
Barulah pada tahun 1973, peraturan tentang tinju dan pemakaian sarung tinju yang terbuat dari bahan yang sekarang kita kenal mulai diperkenalkan.
James Ping atau James Broughton adalah petinju pertama yang menggunakan sarung tinju yang juga seorang petinju juara dari daratan Britania.
James Ping mulai mensosialisasikan peraturan dan sarung tinju yang lebih aman pad tanggal 10 Agustus 1973.
Dengan kata lain Tinju adalah olahraga dan seni bela
diri yang mengadukan dua orang dengan berat
yang serupa, menyerang satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka di
dalam rangkaian pertandingan berinterval tiga menit yang disebut
"ronde"
Di setiap ronde, petinju yang lebih banyak memberikan
pukulan bersih atau serangannya dianggap lebih efektif serta dapat menghindari
serangan lawan, dinyatakan menang ronde tersebut dan memenangkan poin.
Bila dapat menjatuhkan lawannya (atau knockdown) maka satu poin akan
dikurangkan untuk petinju yang terjatuh. Petinju yang lebih banyak menang angka
setelah jumlah ronde yang ditentukan akan dinyatakan sebagai pemenang. Namun,
bila lawan yang terjatuh tidak dapat bangkit setelah 10 detik hitungan, maka ia
dianggap KO (knockout) dan dinyatakan kalah. Kemenangan juga dapat dicapai bila
salah satu petinju dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan oleh wasit,
ini disebut TKO (Technical Knockout)
B. SEJARAH AWAL TINJU
Pertandingan tinju digambarkan pada
ukiran relief Sumeria (di Irak) dari 3000 SM, sedangkan ukiran dari Mesir
kuno 3000 SN menggambarkan petinju dan juga penonton. Penggambaran lain dapat
dilihat di Assyria, Babilonia (Sekarang Irak) dan seni Het. Bukti awal tinju semacam
sarung tangan dapat ditemukan di Minoan Crete (c. 1500-900 SM), dan Sardinia. Juga
dipertimbangkan patung tinju pertama berasal dari pegunungan Prama (c.
2.000-1.000 SM).
a.
Sebelum abad 20
1. Broughton’s
Rules (1743)
Catatan mengenai tinju kuno banyak
yang hilang setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun, ada catatan rinci
ditemukan di berbagai kota dan provinsi di Italia antara abad ke 12 dan 17.
Ketika pemakaian pedang menjadi kurang umum, ada minat baru masyarakat dengan
tinju. Olahraga ini kembali menjadi populer di Inggris selama awal abad 16
kadang-kadang disebut sebagai prizefighting.
Tinju pada awalnya tidak memiliki aturan tertulis. Tidak
ada kelas berat ataupun wasit. Aturan tinju resmi yang pertama, disebut Broughton’s
Rules (Aturan Broughton) diperkenalkan oleh juara Jack Broughton pada
1743 demi keselamatan para petinju, setelah banyaknya petarung yang tewas
ketika bertanding. Berdasarkan aturan ini jika seorang petinju jatuh
(knockdown) dan tidak bisa melanjutkan setelah hitungan 30 detik, laga usai. Memukul
seorang petinju yang jatuh dan memukul bawah pinggang dilarang. Broughton juga
memperkenalkan penggunaan sarung tangan.
2. London Prize
Ring rules (1838)
Pada 1838, London Prize Ring Rules diperkenalkan. Kemudian
direvisi pada tahun1853, mereka ditetapkan sebagai berikut:
a.
Perkelahian dilaksanakan dalam arena berbentuk
pesegi yang dikelilingi oleh tali.
- Jika seorang terjatuh, ia harus bangkit dalam waktu 30 detik.
- Menggigit, menyundul dan memukul di bawah sabuk dinyatakan pelanggaran..
3.
Marquess of Queensberry rules (1867)
John Graham Chambers memperkenalkan Marquess of Queensberry Rules pada tahun 1867 yang digunakan sampai sekarang. Hal-hal yang diperkenalkan adalah ronde, waktu berjatuh dikurangkan dari 30 detik menjadi 10 detik, diperkenalkannya kelas berat, dll
John Graham Chambers memperkenalkan Marquess of Queensberry Rules pada tahun 1867 yang digunakan sampai sekarang. Hal-hal yang diperkenalkan adalah ronde, waktu berjatuh dikurangkan dari 30 detik menjadi 10 detik, diperkenalkannya kelas berat, dll
b.
Abad 20
1. 1900-1920
Pada awal abad kedua puluh, sebagian
besar dari dunia tinju hanya terjadi di Amerika Serikat dan Inggris.
Juara diakui melalui konsesus terpopuler lalu dinyatakan dengan surat kabar,
hal ini karena belum adanya badan organisasi untuk tinju. Petinju paling
terkenal di era ini adalah juara kelas berat Jim Jeffries dan Bob Fitzsimmons,
yang menjadi petinju pertama yang menjadi juara dalam 3 kelas: menengah (1892),
kelas berat ringan (1903), dan berat (1897). Juara terkenal lainnya termasuk
kelas berat ringan Philadelphia Jack O'Brien dan juara kelas tengah Tommy Ryan.
Pada tanggal 12 Mei 1902 petinju kelas ringan Joe Gans menjadi orang kulit
hitam pertama yang menjadi juara dunia, prestasi ini diikuti oleh sesama kulit
hitam Jack Johnson yang juga menjadi pertama dari kaumnya yang berhasil
memenangkan kejuaraan kelas berat pada tanggal 28 Desember 1908. Johnson
menjadi figur yang sangat kontroversial karena sifatnya yang lantang dan arogan
terhadap kaum kulit putih dalam masa yang sangat rasis dan diskriminatif. AS
pada saat itu masih menempatkan ras kulit hitam sebagai kaum bawahan.
Pada masa ini tinju adalah olahraga terpopuler di AS,
dan juaranya adalah selebriti paling terkenal di masanya. Pertandingan
kejuaraan kerap menghasilkan semangat tinggi dari publik. Meskipun demikian,
legalitas tinju masih dalam keadaan tidak jelas. Pada tahun 1900, negara bagian
New York mengesahkan UU Lewis yang melarang olahraga tinju.
2. 1920-1940
Pada 1920-an, tinju tetap menjadi
olahraga unggulan di AS, dan bintang terbesarnya pada masa ini adalah Jack
Dempsey, yang menjadi juara dunia kelas berat setelah mendominasi Jess Willard
dengan brutal. Dempsey juga dikenal dengan petarungannya melawan Luis Angel
Firpo, serta kehidupannya yang mewah diluar ring. Dempsey mengakhiri karirnya
dengan dua laga mengesankan melawan Gene Tunney, yang salah satunya menjadi acara
olahraga pertama yang menghasilkan 1.000.000. dollar AS. Meskipun Tunney
mendominasi kedua laga, Dempsey tetap lebih populer dimata publik, terutama
setelah kontroversi dalam pertarungan kedua mereka. Pertarungan ini
memperkenalkan aturan baru bahwa penghitungan lawan yang jatuh tidak akan
dimulai sampai lawan yang berdiri pergi ke sudut netral.
New York State Athletic Commission mulai terlibat
dalam dunia tinju pada tahun 1930-an. Juara yang terkenal pada era itu termasuk
kelas berat dari Amerika, Joe Louis dan dari Jerman, Max Schmelling. Louis,
membalas kekalahan sebelumnya oleh Schmelling dengan KO di ronde pertama pada
tahun 1938. Laga ini dianggap sebagai peristiwa yang signifikan dalam sejarah
olahraga AS karena Louis, seorang pria kulit hitam berhasil mengalahkan
Schmelling, petinju favorit Nazi Jerman yang pada saat itu dikuasai oleh
ideologi rasisnya Adolf Hitler. Louis juga disebut sebagai petinju dengan
pukulan terhebat sepanjang masa oleh The Ring Magazine. Juga pada tahun
1938 Henry Armstrong menjadi satu-satunya petinju yang memegang gelar di tiga
kelas yang berbeda pada waktu yang sama (bulu, ringan, dan welter). Usahanya untuk
memenangkan gelar kelas menengah gagal pada tahun 1940.
3. 1940-1960
Perang Dunia II sedikit menghambat perjalanannya
dunia tinju, banyak juara yang dipaksa daftar ke militer. Setelah perang usai, Louis
melanjutkan karirnya, namun bintang-bintang baru muncul di kelas lain, seperti Willie
Pep juara kelas bulu, yang memenangkan lebih dari 200 pertarungan dengan defensenya
yang hebat, dan juga Sugar Ray Robinson, sering dianggap sebagai petinju
terbaik sepanjang masa di kalangan penggemar dan ahli sejarah tinju. Robinson memegang
gelar kelas welter dunia 1946-1951 dan kelas menengah 1951-1960. Dalam
123 pertandingan pertamanya, Robinson hanya dikalahkan sekali yaitu oleh Jake
Lamotta, meskipun Robinson setelah itu membalas kekalahannya 5 kali. Lamotta
dikenal sebagai salah satu petinju paling tahan banting, ia hanya terjatuh
sekali dalam 106 pertandingan.
Sayangnya, banyak
laga di tahun 1940-an dan 1950-an telah dirusak oleh keterlibatan mafia, tetapi
beberapa petinju seperti Robinson, Lamotta dan Carmen Basilio terang-terangan
menolak pengaruh mafia.
Sementara di kelas berat, Joe Louis mempertahankan gelarnya
sampai dia pensiun di tahun 1949, setelah memegang kejuaraan dalam rekor
terlama yaitu 11 tahun. Ezzard Charles dan Jersey Joe Walcott menggantikannya, namun
mereka kalah tenar dengan Rocky Marciano, yang dengan catatan 49-0 menjadi
satu-satunya juara dunia kelas berat yang tidak pernah kalah. Di antara lawan-lawannya
adalah Archie Moore yang memegang gelar juara dunia kelas berat ringan selama
sepuluh tahun dan mencetak rekor sebagai petinju dengan kemenangan KO terbanyak
(131).
4. 1960-1980
Pada awal 1960an tinju kelas berat didominasi oleh Sonny "The Big Bear" Liston yg mengalahkan hampir semua yang ia hadapi, termasuk mantan juara Floyd Patterson yang dia kalahkan dua kali dengan KO, dua-duanya dalam ronde pertama. Liston kesannya tidak dapat dikalahkan, namun ini sebelum ia bertemu seorang petinju muda bernama Cassius Clay. Dunia olahraga terguncang setelah Clay secara tidak didugakan berhasil mengalahkan Liston, lalu dalam pertandingan keduanya Clay mengalahkan Liston dengan KO di ronde pertama. Clay, yang merubah namanya menjadi Muhammad Ali, adalah tokoh paling legendaris dalam sejarah tinju, popularitasnya melampaui olahraga tinju sendiri dan ia digemari di semua sudut dunia. Pada tahun 1968, Ali menolak untuk dikirim ke perang Vietnam, melawan pemerintahan AS. Ia mengganggap perang dan membunuh bertolak belakang dengan kepercayaanya. Karena perlawannya ini gelarnya dicabut dan ia dilarang bertinju.
Setelah 3 tahun tidak
aktif, Ali kembali ke dunia tinju. Pada tahun 1971 dia melawan Joe Frazier
dalam laga yang sering disebut "Fight of The Century" meskipun Ali
kalah angka, ia membalas kekalahannya dua kali setelah itu. Pertarugan tersebut
sering dianggap sebagai awal dari "era emas" tinju kelas berat. Salah
satu tokoh yang paling disegani di era tersebut adalah petinju George Foreman.
Pada tahun 1974, Ali melawan Foreman di Zaire (Sekarang Congo) Foreman, yang
lebih muda dan memiliki power yang hebat sangat diunggulkan. Apalagi setelah ia
berhasil menaklukan dua petinju yang pernah mengalahkan Ali: Joe Frazier dan
Ken Norton. Keduanya dengan KO di ronde kedua. Namun, Ali kembali mengejutkan
dunia ketika ia menang TKO di ronde 8.
Sementara di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai kelas tengah dengan 14 pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru dipecahkan pada tahun 2001 oleh Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan, seorang petinju asal Panama, Roberto Duran mendominasi dengan relatif mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de Piedra (Tangan Batu) Duran menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut gelarnya.
Sementara di kelas bawah, Carlos Monzon dari Argentina menguasai kelas tengah dengan 14 pertahanaan gelar. Sebuah rekor yang baru dipecahkan pada tahun 2001 oleh Bernard Hopkins. Juga di kelas ringan, seorang petinju asal Panama, Roberto Duran mendominasi dengan relatif mudah. Sesuai dengan julukannya: Manos de Piedra (Tangan Batu) Duran menaklukan 11 dari 12 pertinju yang mencoba merebut gelarnya.
5.
1980-2000
Pada awal 1980-an Larry Holmes
mendominasi kelas berat setelah mengalahkan Muhammad Ali. Kemampuannya yang
jelas jauh diatas petinju lain membuat persaingan dalam tinju kelas berat
membosankan. Sehingga perhatian publik berpindah ke kelas-kelas tengah, ini lah
era yang disebut "Four Kings" dimana dunia tinju fokus terhadap 4
petinju yang melawan satu sama lain dalam pertarungan-pertarungan paling
legendaris di sejarah tinju. Mereka adalah Roberto Duran, Thomas Hearns, Marvin
Hagler, dan Sugar Ray Leonard.
Pada tahun 1980 Roberto Durán, dikenal sebagai juara
kelas ringan terbaik sepanjang masa, naik ke kelas welter dan merebut gelar
dari juaranya, Sugar Ray Leonard. Namun, dalam pertandingan kedua mereka, Duran
secara tiba-tiba berhenti bertarung dan menghentikan laga, ia tidak pernah
menjelaskan mengapa dan alasannya untuk berhenti masih menjadi subjek diskusi
para penggemar tinju sampai sekarang. Sementara, Leonard melanjutkan
kesuksesannya dengan mengalahkan Thomas Hearns pada tahun 1981.
Pada tanggal 15 April 1985, juara kelas tengah Marvin
Hagler melawan Thomas Hearns dalam pertandingan yang penuh aksi dan sering
dianggap sebagai 3 ronde paling berkesan dalam sejarah tinju. Kedua petinju
dimulai dari detik pertama menyerang satu sama lain dengan agresi non stop,
sampai akhirnya Hagler menang TKO. Pada tahun 1987, Leonard berhasil merebut
gelar kelas tengah dari Hagler dalam salah satu keputusan juri paling
kontroversial. Hagler pensiun tidak lama setelah itu, melambangkan kemuakannya
terhadap keputusan tersebut.
Setelah akhirnya masa Four Kings, seorang petinju
kelas berat muncul sebagai bintang baru. Dijuluki "Iron Mike" Tyson
menjadi juara dunia kelas berat termuda pada usia 20, ia juga bisa dibilang
sebagai pertinju terpopuler sejak Ali. Tyson dikenal karena auranya yang ganas
dan menyeramkan, mencerminkan juara-juara sebelumnya seperti Jack Dempsey dan
Sonny Liston.
Sama seperti Liston, karir Tyson dilanda dengan banyak kontroversi. Ia dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya Robin Givens. Sementara itu, ia kehilangan gelarnya dari James Douglas, seorang petinju tidak dikenal dan memiliki kemampuan jelas dibawah Tyson. Namun, yang paling parah adalah tuduhan pemerkosaannya terhadap Desiree Washington. Pada tahun 1991 Tyson dipenjara karena pemerkosaan, dan keluar tiga tahun kemudian. Dengan Tyson lenyap dari dunia tinju, Evander Holyfield, Lennox Lewis dan Riddick Bowe muncul sebagai kelas berat terbaik di era 90an.
Sementara itu, di kelas welter
ringan, petinju legendaris asal Meksiko Julio César Chavez mencetak rekor
kemenangan berturut-turut terpanjang yaitu 89-0 sebelum seri melawan Pernell
Whitaker pada tahun 1993. Pada akhir 1990-an Chavez digantikan oleh peraih
medali emas Olimpiade asal AS, Oscar De La Hoya, yang menjadi figur populer dan
petinju tersukses secara finansial, karirnya diperkirakan menghasilkan sekitar
600 juta dolar. De la Hoya memenangkan kejuaraan dalam enam kelas berat, ia
juga pernah mengalahkan beberapa petinju ternama seperti Chavez, Whitaker,
Fernando Vargas, Ricardo Mayorga dan Ike Quartey.
Pada akhir 1990-an Mike Tyson muncul kembali di dunia tinju, namun ia lagi-lagi menerima kekalahan yang tak terduga ketika ia melawan Evander Holyfield pada tahun 1996. Kontroversi datang ketika mereka bertanding lagi pada tahun 1997, Tyson menggigit sepotong dari telinga Holyfield, ia di diskualifikasi, lisensi tinjunya dicabut selama satu tahun dan juga didenda 3 juta dollar AS. Setelah itu Holyfield memenangkan dua dari tiga sabuk gelar juara, tetapi kalah pada tahun 1999 dengan juara WBC Lennox Lewis.
6.
2000-sekarang
Di dekade terakhir ini,
popularitas tinju di AS menurun. Banyak yang menyangka ini disebabkan oleh
lemahnya kelas berat zaman sekarang, dan juga kalah tenar dengan olahraga baru
yaitu Mixed Martial Arts (MMA). Namun, ketenaran tinju justru meningkat di
negara-negara diluar AS, terutama di Eropa dan Amerika Selatan. Ini dicerminkan
dengan dominasi para pertinju asal Ukraina: Klitschko bersaudara di kelas
berat.
Sejak naik daunnya tinju di Amerika Selatan,
terutama Meksiko, kelas-kelas rendah yang didominasi oleh ras latin seperti
kelas bulu dan kelas bantam mendapat perhatian publik. Petinju-petinju seperti
Juan Manuel Marquez, Marco Antonio Barrera, Erik Morales adalah beberapa dari bintang-bintang tinju tahun
2000an. Kelas yang lebih ringan melibatkan petinju yang lebih kecil dan cepat,
karena itu juga menghasilkan banyak pertandingan penuh aksi. Banyak pertarungan
paling terkenal dari masa ini melibatkan petinju asal latin seperti trilogi
Barrera vs Morales, Marquez vs Diaz, Castillo vs Corrales dll.
Namun figur paling terkenal di masa ini adalah Manny Pacquiao dari Filipina. Pacquiao menakjubkan dunia tinju dengan memecahkan rekor juara di kelas terbanyak, tepatnya 8: Kelas terbang, bantam super, bulu, ringan yunior, ringan, welter yunior, welter, dan tengah yunior. Pacquiao juga mengalahkan banyak petinju-petinju ternama diantara lain Marco Antonio Barrera, Erik Morales, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley, Ricky Hatton, Antonio Margarito, Miguel Cotto, dan Oscar de la Hoya.
Meskipun minatnya menurun, AS tetap
menghasilkan banyak juara. Seperti Roy Jones Jr. dengan kombinasi power dan
kecepatan yang hebat, dapat menguasai kelas tengah super dan berat ringan.
Bernard Hopkins yang setelah memecahkan rekor sebagai juara kelas tengah
terlama dengan 20 pertahanan, kembali mengejutkan dunia tinju dengan menjadi
juara tertua di umur 47, setelah merebut gelar berat ringan dari Jean Pascal.
Selain itu, Floyd Mayweather Jr. setelah mengalahkan Oscar de la Hoya,
menggantikan posisinya sebagai petinju tersukses secara finansial.
Mayweather yang dikenal dengan defensenya yang hebat dan ucapannya yang
sering mengundang kontroversi, memenangkan kejuaraan di 5 kelas berat, ia
juga mengalahkan nama-nama besar seperti diantaranya de la Hoya, Jose
Luis Castillo, Diego Corrales, Shane Mosley, Juan Manuel Marquez, Miguel Cotto
dan Ricky Hatton. Pertarungan antara dua bintang terbesar tinju masa ini,
Pacquiao dan Mayweather, sangat ditunggu-tunggu oleh banyak penggemar, namun
tidak pernah terjadi karena dihalangi berbagai macam alasan dari kedua pihak.
Pada awal 2010an, seorang petinju muda dari AS, dan peraih medali emas olimpiade bernama Andre Ward menjadi sosok baru yang menarik di dunia tinju. Ia mengikuti turnamen kelas tengah super yang disebut Super Six World Boxing Classic, sebagai kontestan termuda diantara juara-juara yang berpengalaman, tidak ada yang menyangka Ward akan sukses di turnamen tersebut. Hebatnya, Ward berhasil memenangkan turnamen dengan kemahiran teknisnya serta keahliannya dalam mengatur taktik. Nama-nama besar yang ia kalahkan diantara lain adalah Mikkel Kessler, Carl Froch, Arthur Abraham dan Chad Dawson.
C. TEKNIK DASAR TINJU
A.
Sikap
Meskipun banyak petinju yang
mengembangkan gaya dan cara betarung sendiri, teknis dasar dan tradisional
adalah sebagai berikut:
Sikap ini berlaku untuk petinju yang tangan
kanannya lebih dominan, atau disebut juga orthodox. Petinju berdiri
dengan kaki kanan setengah-langkah di belakang kaki kiri. Tinju kiri
(lead) sekitar enam inci di depan wajah di tingkat mata. Tinju kanan
(rear) diletakan di samping dagu dan siku diposisikan didepan tulang
rusuk untuk melindungi tubuh. Dagu diposisikan ke dada untuk menghindari
pukulan ke rahang yang sering menyebabkan knockout. Menjaga posisi tangan
seperti itu dianggap sangat penting dan tidak mudah selama pertandingan.
Petinju kidal atau southpaw seperti Manny Pacquiao dan Marvin Hagler
menggunakan cerminan dari sikap ortodox. Petinju kidal menggunakan tangan kanan
sebagai lead, dan tangan kiri sebagai rear. Sikap kidal dapat memberikan
kesulitan bagi petinju ortodoks yang tidak terbiasa mendapat jab, hook,
atau straight dari sisi yang berlawanan. Sikap kidal, sebaliknya, lemah
terhadap serangan straight right (tangan kanan lurus)
B. Pukulan
Teknik
pukulan dalam tinju :
v Jab
Jab adalah pukulan pembuka dalam olahraga tinju. Pukulan jab berupa pukulan lurus
ke depan, bisa mengarah ke muka atau badan lawan. Biasanya, pukulan jab
dilontarkan dengan tangan kiri (jika petinju tersebut bergaya ortodoks atau dengan tangan kanan jika petinju tersebut
bergaya kidal. Tapi itu bukan sesuatu yang pasti, ada kalanya petinju
ortodoks melontarkan jab dengan tangan kanan, dan sebaliknya, tergantung posisi
saat melontarkan pukulan. Pukulan jab, biasanya berfungsi mengganggu
konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka dalam suatu serangan, namun
tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan keras dan memukul lawan dan
membuatnya KO.
v Straight
Straight adalah pukulan lurus dalam olahraga tinju. Lazimnya, pukulan straight
dilontarkan setelah pukulan Jab, tapi tidak selalu begitu, karena
bisa dikombinasikan dengan pukulan lain, sesuai strategi dan kondisi di ring
(tinju).
v Hook
Hok dalam bahasa Inggris berarti kait. Dan memang posisi
seperti itu yang dilakukan oleh seorang petinju dalam melontarkan pukulan hook.
Pukulan hook dapat dilontarkan kedua tangan, kanan dan kiri. Pukulan hook
dikenal sangat mematikan dalam tinju. Petinju kelas beratMike Tyson dulu sangat ditakuti karena pukulan hooknya sering
memukul KO lawan, sedang petinju Indonesia Ellyas Pical memiliki pukulan hook kiri yang sangat keras, dan
sering memukul KO lawan dengan senjata andalan hook kiri. Karena
keandalan pukulan tersebut Pical dijuluki sebagai Exocet. Pukulan jab, biasanya berfungsi
mengganggu konsentrasi lawan atau sekedar pukulan pembuka dalam suatu serangan,
namun tidak jarang pukulan jab bisa terlontar dengan keras dan memukul lawan
dan membuatnya KO.
v Uppercut
Uppercut adalah pukulan pendek dalam tinju, biasanya
merupakan pukulan andalan untuk mengalahkan lawan dengan KO. Pukulan upper cut dilontarkan dari
bawah, posisi tangan dan siku petinju membentuk huruf "V" dengan
sasaran utama perut, ulu hati dan dagu lawan.Petinju Indonesia Muhammad Rachman dikenal memiliki senjata ampuh berupa uppercut kiri
maupun kanan, dan sering memukul KO lawan dengan pukulan ini.
v Cros
Cros dalam tinju bukan merupakan pukulan
standar seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan modifikasi, merupakan gabungan antara
pukulan straight dan upper cut, dengan target rahang atau perut lawan. Istilah ini hanya
dikenal dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam tinju
amatir yang
hanya mengenal pukulan standar seperti tersebut di atas.
v Long hook
Long hook merupakan pukulan hook yang dilontarkan dari jarak jauh. Dalam tinju, long hook bukan merupakan pukulan
standar seperti jab, straight, hook atau upper cut, melainkan pukulan modifikasi, merupakan gabungan antara
pukulan straight dan hook. PetinjuMuhammad Ali dikenal yang mempopulerkan pukulan long hook ini.
Di Indonesia, pukulan ini dikenal sebagai
pukulan Swing. Dalam istilah tinju internasional, istilah pukulan swing
ini tidak dikenal, dan lebih dikenal sebagai long hook.
Pukulan long hook ini hanya dikenal dalam tinju profesional, dan tidak dikenal dalam istilah
dalam tinju
amatir yang
hanya mengenal istilah pukulan standar seperti tersebut di atas. ukulan
"Swing" adalah istilah yang hanya populer di Indonesia, sebetulnya
istilah yang diakui secara internasional adalah Long hook yang dipopulerkan oleh Muhammad Ali. Pada saat pertandingan Muhammad Ali disiarkan oleh TVRI, penyiar dan komentator TVRI
menyebut pukulan Long hook ini sebagai Swing, karena gaya
melontarkan pukulan seperti mengayunkan tangan dari jarak jauh. Dibarengi
dengan gerakan kaki yang lincah, serta pukulam long hook alias swing, gerakan
pukulan ini memang benar-benar khas Muhammad Ali, dan sampai sekarang tidak ada
yang sanggup menirunya.
v Rabbit punch
Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang
dan sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch dilancarkan dari arah
atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang dalam posisi merunduk. Sengaja
atau tidak, pukulan ini dilarang karena mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya
dan mematikan. Rabbit punch adalah salah satu pukulan yang sangat terlarang dan
sangat berbahaya bagi lawan dalam bertinju. Rabbit punch dilancarkan dari arah
atas ke arah bawah, terutama saat lawan sedang dalam posisi merunduk. Sengaja
atau tidak, pukulan ini dilarang karena mengincar ubun-ubun atau tengkuk lawan yang sangat berbahaya
dan mematikan.
Target
utama pukulan ini adalah bagian kepala lawan, tapi bisa juga perut, tergantung
situasi dan posisi sang petinju.
Untuk petinju ortodoks (tinju), pukulan straight
dilontarkan dengan pukulan kanan(karena tangan kanan lebih keras dari tangan
kiri), dan sebaliknya untuk petinju kidal.
D.
TIPE-TIPE PETINJU
"Style"
sering didefinisikan sebagai pendekatan strategis tempur seorang petinju.
Meskipun seorang petinju sukses sebaiknya dapat adaptasi terhadap berbagai
macam cara bertempur musuh, tetap biasanya ada satu style yang ia paling suka. Tipe
dan gaya seorang petinju bertarung sesuai dengan fisik serta mental
invindu dan tidak ada dua petinju dengan gaya bertarung yang sama persis.
1. Boxer/Out-fighter
"boxer" atau
outfighter berusaha untuk menjaga jarak antara dirinya dan lawannya, berkelahi
dengan mengandalkan pukulan yang lebih cepat dan berjangkauan panjang, seperti
jab. Karena bergantung pada pukulan lemah, outfighter cenderung menang angka ketimbang
dengan KO. Seorang out-fighter perlu jangkauan, kecepatan tangan, dan
kelincahan kaki.
Contoh-contoh out-fighter adalah Muhammad Ali, Larry
Holmes, Lennox Lewis, Sugar Ray Leonard, Oscar De La Hoya, dan Roy Jones Jr.
2. In-Fighter
In-fighter/pressure fighter mencoba
untuk tetap dekat dengan lawan, selalu berusaha untuk tidak lebih dari
selangkah diantara lawan. Seorang in-fighter membutuhkan rahang yang kuat
karena gaya bertarung tersebut harus menerima pukulan yang lebih banyak sebelum
mereka memposisikan pas didepan muka lawan dimana mereka paling efektif. In-fighter
umumnya bertubuh pendek dan memiliki jangkauan tangan kurang dari lawan mereka dan
dengan demikian lebih efektif pada jarak pendek dimana lawan tidak mampu
memanfaatkan jangkauan tangannya. Inti dari gaya ini adalah agresi non-stop dan
petempuran jarak dekat
Contoh-contoh: Mike Tyson, Harry Greb, Jake Lamotta, Rocky
Marciano, Joe Frazier, Jose Luis Castillo, Ricky Hatton dan Julio Cesar Chavez.
3. Brawler
Brawler adalah petarung yang tidak
mengandalkan strategi tertentu dan memilik kemampuan teknik yang kurang.
Brawler hanya mengandalkan power dan daya tahannya. Gaya bertarung ini bisa
dibilang paling menarik untuk ditonton karena kekasaraannya dan keliarannya
menghasilkan pertandingan yang penuh aksi dan sering berakhir dengan KO.
Contoh-contoh: Arturo Gatti, Micky Ward, George
Foreman, Jack Dempsey, Antonio Margarito, Ricardo Mayorga, Michael Katsidis dan
Erik Morales.
4. Counterpuncher
Counterpuncher adalah petinju
yang mengandalkan kesalahan lawan mereka. Mereka menggunakan pertahanan mereka
(defense) dengan baik untuk menghindari atau memblokir serangan dan
kemudian segera menyerang lawan dengan pukulan balasan (counterpunch). Untuk
menjadi sukses menggunakan gaya ini harus memiliki refleks yang baik, taktik,
akurasi pukulan, dan tangan yang cepat
Contoh: Floyd Mayweather Jr., James Toney, Pernell
Whitaker, Willie Pep, Bernard Hopkins, Juan Manuel Marquez, Jersey Joe Walcott,
Wilfredo Benitez, dan Nicolino Locche.
5. Boxer-Puncher
Boxer-puncher sering dianggap
sebagai gaya yang paling lengkap dan seimbang. Seorang boxer-puncher dapat
bertarung dengan jarak jauh maupun dekat. Mereka mempunyai kemahiraan yang
seimbang dalam teknik dan power. Mereka dapat mengandalkan strategi untuk
menang angka maupun bertarung secara kasar untuk mendapat KO.
Contoh: Sugar Ray Robinson, Manny Pacquiao, Marvin
Hagler, Thomas Hearns, Joe Louis, Roberto Duran, Alexis Arguello, dan Carlos
Monzon.
E. ATURAN DALAM OLAHRAGA TINJU
Pada masah kejayaan romawi Peraturan tinju Yunani Kuno
yang diterima sejarawan saat ini diketahui berdasarkan referensi dan
gambar-gambar bersejarah. Sedikitnya sumber dan bahan referensi yang tersisa
mengakibatkan peraturan-peraturan tersebut hanya bisa diduga.
1.
Tidak boleh merangkul atau bergulat
2.
Pukulan apapun menggunakan tangan diizinkan namun tidak boleh
mencungkil menggunakan jari
3.
Ring tinju tidak digunakan
4.
Tidak ada ronde atau batasan waktu
5.
Kemenangan diputuskan ketika salah seorang petinju menyerah atau
tak mampu melanjutkan pertandingan
6.
Tidak ada klasifikasi berat; lawan dipilih secara acak
7.
Para petinju boleh memilih untuk saling memukul tanpa boleh
bertahan jika pertandingan berjalan terlalu lama
Dengan adanya dasar peraturan yang telah ada sejak zaman dahulu maka
secarah bertahap telah di lakukan beberapa perubahan mengenai peraturan tinju
sampai dengan sekarang ini
Sebuah pertandingan
tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga menit, total
sampai 12 putaran (sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan antara
masing-masing putaran dengan para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima
saran dan perhatian dari pelatih dan staf.
Pertarungan
dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam cincin itu untuk menilai dan
mengontrol perilaku para pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan
aman, jumlah pejuang mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai
dengan tiga hakim biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan
menetapkan poin untuk para petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan,
pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih subjektif, tindakan. Karena gaya
terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil kontroversial, di mana salah
satu (atau keduanya) pejuang percaya mereka telah "dirampok" atau
tidak adil menolak kemenangan.
Setiap pejuang
memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana pelatih nya, serta satu atau
lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat tempur di awal pertempuran
dan di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam cincin dari sudut mereka
ditugaskan pada awal setiap putaran dan harus berhenti berjuang dan kembali ke
sudut mereka pada akhir putaran isyarat dari masing-masing.
Sebuah pertarungan di
mana jumlah yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh hakim, dan
dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi
pada akhir melawan diatur pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan
split yang mungkin, seperti juga menarik.
Seorang petinju dapat
memenangkan pertarungan sebelum keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur;
buti tersebut dikatakan telah berakhir "di dalam" jarak jauh. Jika
pejuang adalah knocked down selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah
menyentuh petinju lantai kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari
kaki sebagai akibat dari pukulan lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana
ditentukan oleh wasit, wasit mulai menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki
nya dan dapat dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju
terlanda diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan
petinju lainnya adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO
"teknis" (TKO) mungkin juga, dan diperintah oleh wasit, dokter
berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman terus berjuang,
berdasarkan luka atau yang dinilai mampu secara efektif membela diri.
Banyak yurisdiksi dan
lembaga sanksi juga memiliki aturan "tiga-AAA", di mana tiga
knockdowns dalam hasil putaran diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri
"delapan" aturan menghitung juga mungkin berlaku. Wasit ini
memberikan hak untuk masuk dan mengelola hitungan delapan sampai seorang
pejuang yang dia mungkin merasa dalam bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan
sampai roboh telah terjadi. Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat
tempur, dan memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan
penilaian, berdiri delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai sebuah
pemukulan sampai roboh.
Secara umum, petinju
dilarang memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung, mendorong, menggigit,
meludah atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan
tidak diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha.
Mereka juga dilarang menendang,
kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan lain dari buku-buku
jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu atau
lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian dalam ,
belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul belakang,
belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau ginjal.
Mereka dilarang
memegang tali untuk dukungan ketika meninju, memegang lawan sementara meninju,
atau merunduk di bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang
lawan, tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah
defensif di mana petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk
menciptakan jeda - rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing harus
mengambil langkah penuh kembali sebelum meninju lagi (alternatif, wasit mungkin
langsung para pejuang untuk "punch" dari permainan kata-kata
tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan, petinju lain harus segera
menghentikan pertempuran dan pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit
telah baik memerintah gugur atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran aturan ini
dapat memutuskan "pelanggaran" oleh wasit, yang mungkin mengeluarkan
peringatan, mengurangi poin, atau mendiskualifikasi seorang petinju bersalah,
menyebabkan kerugian otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas
dari busuk. Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang
mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang melakukan itu
akan didiskualifikasi. Sebuah pesawat tempur yang menderita suatu kebetulan-pukulan
rendah dapat diberikan sampai lima menit untuk pulih, setelah itu mereka dapat
memerintah tersingkir jika mereka tidak mampu untuk melanjutkan. Terkadang
pelanggaran yang menyebabkan cedera mengakhiri pertarungan yang dapat
menyebabkan hasil yang "" tidak ada kontes, atau menyebabkan
perjuangan untuk pergi ke keputusan jika cukup putaran (biasanya empat atau
lebih, atau setidaknya tiga dalam empat putaran berperang) yang telah lulus .
Sebuah
pertandingan tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga
menit, total sampai 12 putaran (sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan
antara masing-masing putaran dengan para pejuang di sudut mereka ditugaskan
menerima saran dan perhatian dari pelatih dan staf.
Pertarungan
dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam cincin itu untuk menilai dan
mengontrol perilaku para pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan
aman, jumlah pejuang mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai
dengan tiga hakim biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan
menetapkan poin untuk para petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan,
pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih subjektif, tindakan. Karena gaya
terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil kontroversial, di mana salah
satu (atau keduanya) pejuang percaya mereka telah "dirampok" atau
tidak adil menolak kemenangan. Setiap pejuang memiliki sudut ditugaskan dari
cincin, di mana pelatih nya, serta satu atau lebih "detik" dapat
diberikan pada pesawat tempur di awal pertempuran dan di antara putaran. Setiap
petinju masuk ke dalam cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal setiap
putaran dan harus berhenti berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir
putaran isyarat dari masing-masing.
Sebuah
pertarungan di mana jumlah yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh
hakim, dan dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang
lebih tinggi pada akhir melawan diatur pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat
dan keputusan split yang mungkin, seperti juga menarik.Seorang petinju dapat
memenangkan pertarungan sebelum keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur;
buti tersebut dikatakan telah berakhir "di dalam" jarak jauh.
Jika
pejuang adalah knocked down selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah
menyentuh petinju lantai kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari
kaki sebagai akibat dari pukulan lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana
ditentukan oleh wasit, wasit mulai menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki
nya dan dapat dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju
terlanda diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan
petinju lainnya adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO
"teknis" (TKO) mungkin juga, dan diperintah oleh wasit, dokter
berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman terus
berjuang, berdasarkan luka atau yang dinilai mampu secara efektif membela diri.
Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki aturan "tiga-AAA",
di mana tiga knockdowns dalam hasil putaran diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah
berdiri "delapan" aturan menghitung juga mungkin berlaku.
Wasit
ini memberikan hak untuk masuk dan mengelola hitungan delapan sampai seorang
pejuang yang dia mungkin merasa dalam bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan
sampai roboh telah terjadi. Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat
tempur, dan memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan
penilaian, berdiri delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai sebuah
pemukulan sampai roboh.
Secara
umum, petinju dilarang memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung, mendorong,
menggigit, meludah atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga
lawan tidak diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha. Mereka juga
dilarang menendang, kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan
lain dari buku-buku jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan
siku, bahu atau lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan,
bagian dalam , belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul
belakang, belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau
ginjal.
Mereka
dilarang memegang tali untuk dukungan ketika meninju, memegang lawan sementara
meninju, atau merunduk di bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah
pinggang lawan, tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah
langkah defensif di mana petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang
untuk menciptakan jeda - rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing harus
mengambil langkah penuh kembali sebelum meninju lagi (alternatif, wasit mungkin
langsung para pejuang untuk "punch" dari permainan kata-kata
tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan, petinju lain harus segera
menghentikan pertempuran dan pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit
telah baik memerintah gugur atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran
aturan ini dapat memutuskan "pelanggaran" oleh wasit, yang mungkin mengeluarkan
peringatan, mengurangi poin, atau mendiskualifikasi seorang petinju bersalah,
menyebabkan kerugian otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas
dari busuk. Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang
mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang melakukan itu
akan didiskualifikasi.
Sebuah
pesawat tempur yang menderita suatu kebetulan-pukulan rendah dapat diberikan
sampai lima menit untuk pulih, setelah itu mereka dapat memerintah tersingkir
jika mereka tidak mampu untuk melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang
menyebabkan cedera mengakhiri pertarungan yang dapat menyebabkan hasil yang
"" tidak ada kontes, atau menyebabkan perjuangan untuk pergi ke
keputusan jika cukup putaran (biasanya empat atau lebih, atau setidaknya tiga
dalam empat putaran berperang) yang telah lulus .
BAB III
KESIMPULAN
Suatu kenyataan yang tidak bias
dibantah, bahwa tinju adalah suatu cabang olah raga yang banyak ditonton oleh
seluruh lapisan masyrakat, mulai dari masyarakat awam sampai para pejabat
pemerintah pusat, baik tinju amatir maupun professional.
Melihat risiko akibat pukulan tinju
sedemikian hebatnya, maka di kalangan kedokteran, ada yang pro dan ada pula
yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarrankan agar tinju
dinyatakan terlarang. Bahkan ada Negara yang melarang pertandingan tinju
di negerinya, seperti inggris kabarnya. Dan pernah pula terjadi unjuk rasa di
Inggris untuk menentang adu tinju itu.
Tujuan bertinju tidak sampai kepada
kesihatan badan, dan telah berubah dari hakikat tujuan olahraga Maka hukum
islam telah tegas bahwa segala sesuatu yang menyakiti badan dan menyebabkan
bahaya adalah haram hukumnya, baik yang berkedok olahraga ataupun yang lainnya,
termasuk tinju di dalamnya. Maka dari pembahasan diatas dapat sangat jelas
hukum untuk olahraga tinju itu hukumnya tidak diperbolehkan atau haram.
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judulmakalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka. 2002
Dahlan,
Abdul Aziz. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
2004
Ensiklopedi
Nasional Indonesia Jilid 6. Jakarta: PT. Delta Pemungkas. 1997
Hudin, Misba. “TJ”. (online) avaible: http://misbahudin54.wordpress.com/. diaskses
pada tanggal 8 april 2010
Micky Jo. “Tinju, Olah Raga Beresiko Tinggi”. (online) avaible:
Micky Jo.wordpress.com. diaskses pada tanggal 8 april 2010
Nasib, Muhammad. Kemudahan dari Allah, Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 (Surah Al-Fatihah – An-Nisaa). Jakarta: Gema
Insani, 1999
Pratikto,
Herry. Bertindju. Jakarta: P.N. Balai Pustaka. 1966
Wardi
Muslich, Ahmad. Hukum Pidana Menurut Al-Qur’an. Jakarta Timur: Diadit Media.
2007
Zuhdi,
Masjfuk. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Toko Gunung Agung. 1997
Anonimus.
“Hukum Tinju, Adu Sapi/Banteng Dan Gulat Bebas”. (online): avaible:
almanhaj.or.id. diaskses pada tanggal 8 april 2010
Aonimus. “Tinju
Menurut Perspektif Islam”. (online) avaible: wordpress.com. diaskses pada
tanggal 8 april 2010
Anonimus. “Olahraga Terlarang !”. (online)
avaible:
http://belajarislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=104:olahraga&catid=36:fiqih&Itemid=61. diaskses
pada tanggal 8 april 2010.
Anonimus.
“TJ”. (online) avaible: Bocahrawalo.blogspot.com. diaskses pada tanggal 8 april
2010
Anonimus. “TJ”. (online) avaible: Wikipedia.com.
diaskses pada tanggal 8 april 2010
MAKALAH AWUT2TAN
BalasHapus